TELAAH KURIKULUM AKIDAH AKHLAK MI
Oleh M. Syakur Sf.
e-mail: syakur_cahkudus@yahoo.co.id
I. PENDAHULUAN
..........
II. RUMUSAN MASALAH
A. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Akidah Akhlak
pada Madrasah Ibtidaiyah.
B. Struktur Kurikulum Akidah Akhlak pada Madrasah
Ibtidaiyah.
C. Tujuan Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah.
D. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah.
E. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah.
F. Analisis Terhadap Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah.
III. PEMBAHASAN
- Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Akidah Akhlak pada MI.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran Akidah Akhlak pada madrasah Ibtidaiyah meliputi mengenal dan meyakini rukun iman kepada Allah sampai dengan iman kepada Qada dan Qadar melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimat-kalimat thayibah, pengenalan, pemahaman sederhana, dan penghayatan terhadap rukun iman dan al-asma’ al-husna, serta pembiasaan dalam pengalaman akhlak terpuji dan adab Islami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.
- Struktur Kurikulum Akidah Akhlak pada Madrasah Ibtidaiyah
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Adapun struktur kurikulum Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah meliputi Al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam serta tambahan pelajaran Bahasa Arab. Untuk lebih jelasnya struktur kurikulum Madrasah Ibtidaiyah disajikan pada table di bawah ini.
Keterangan:
1. Pembelajaran pada kelas I s.d.
III dilaksankan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VI
dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
2. *) Kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).
3. **) Bukan mata pelajaran tetapi
harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan
pendidikan (madrasah).
- Tujuan
Akidah Akhlak di MI
Secara substansial mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan
al-akhlakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai
manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar.
Mata pelajaran Akidah Akhalak di MI bertujuan untuk:
a. Menumbuhkembangkan akidah melalui
pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang
berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan
nilai-nilai akidah Islam.
- Ruang
lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MI
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi:
a. Aspek akidah (keimanan) meliputi:
1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi:
Laa ilaaha illallaah, bsamalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar,
ta’awudz, maasya Allah, assalamu’alaikum, salawat, tarji’, laa haula walaa
quwwata illa billah, dan istighfar.
2) Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi:
al-Ahad, al-Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahiim, as-Sami’, ar-Razzaaq, al-Mughnii,
al-Hamid, asy-Sakuur, al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, al-‘Azhiim, al-Kariim,
al-Kabiir, al-Malik, al-Bathiin, al-Walii, al-Mujiib, al-Wahhab, al-‘Aliim,
ash-Zhaahir, ar-Rasyiid, al-Haadi, as-Salaam, al-Mu’min, al-Latiif, al-Baaqi,
al-Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit, al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, al-Mushawwir,
al-Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww, ash-Shabuur, dan al-Haliim.
3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui
kalimat tayyibah, al-asma’ al-husna dan pengenalan terhadap shalat lima waktu
sebagai manifestasi iman kepada Allah.
4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah,
Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan Hari akhir serta
Qada dan Qadar Allah).
b. Aspek akhlak meliputi:
1) Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan
disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih,
ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin,
percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh,
sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh
pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan tawakal.
2) Mengindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan
disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara
jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang,
munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.
c. Aspek adab Islami, meliputi:
1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur,
buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin,
belajar, dan bermain.
2) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan
beribadah.
3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara,
guru, teman, dan tetangga
4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan
tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan.
d. Aspek kisah teladan, meliputi:
1) Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan,
2) Nabi Sulaiman dengan tentara semut,
3) masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa remaja Nabi Muhammad
SAW,
4) Nabi Ismail,
5) Kan’an,
6) kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS,
7) Tsa’labah, Masithah,
8) Ulul Azmi,
9) Abu Lahab,
10) Qarun,
11) Nabi Sulaiman dan umatnya,
12) Ashabul Kahfi,
13) Nabi Yunus, dan
14) Nabi Ayub.
Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat
terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak, sehingga tidak ditampilkan dalam
Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam Kompetensi Dasar dan Indikator.
- Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Akidah Akhlak di
MI
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal rukun iman, syahadat tauhid dan syahadat rasul, al-asma’ al-husna (al-Ahad dan al- Khaliq)
1.1 Menghafal enam rukun iman
1.2 Menghafal dua kalimat syahadat
1.3 Mengartikan dua kalimat syahadat
1.4 Mengenal sifat-sifat Allah (al-Ahad dan al-Khaliq) melalui kisah Nabi Ibrahim AS mencari Tuhannya
2. Membiasakan akhlak terpuji
2.1 Membiasakan berakhlak terpuji: hidup bersih, kasih sayang, dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Adab mandi dan berpakaian
3. Menghindari akhlak tercela.
1. Mengenal rukun iman, syahadat tauhid dan syahadat rasul, al-asma’ al-husna (al-Ahad dan al- Khaliq)
1.1 Menghafal enam rukun iman
1.2 Menghafal dua kalimat syahadat
1.3 Mengartikan dua kalimat syahadat
1.4 Mengenal sifat-sifat Allah (al-Ahad dan al-Khaliq) melalui kisah Nabi Ibrahim AS mencari Tuhannya
2. Membiasakan akhlak terpuji
2.1 Membiasakan berakhlak terpuji: hidup bersih, kasih sayang, dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Adab mandi dan berpakaian
3. Menghindari akhlak tercela.
3.1 Membiasakan diri untuk menghindari akhlak tercela: hidup
kotor, bohong/dusta, dan berbicara kotor dalam kehidupan sehari-hari.
Kelas I, Semester 2
Kelas I, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4. Memahami kalimat thayyibah (basmalah) dan al-asma’
al-husna (ar- Rahman, ar-Rahiim dan as- Sami’)
4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (basmalah)
4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’al husna (ar-Rahman, ar-Rahiim dan as-Sami’)
4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (basmalah)
4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’al husna (ar-Rahman, ar-Rahiim dan as-Sami’)
5. Membiasakan akhlak terpuji
5.1 Membiasakan adab belajar dan bermain
5.2 Membiasakan adab makan dan minum
6. Menghindari akhlak tercela 6.1 Membiasakan diri untuk menghindari berbicara jorok/kotor dan bohong dalam kehidupan sehari-hari
5.2 Membiasakan adab makan dan minum
6. Menghindari akhlak tercela 6.1 Membiasakan diri untuk menghindari berbicara jorok/kotor dan bohong dalam kehidupan sehari-hari
Kelas II, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (hamdalah), dan al-asma’ al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (hamdalah)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)
1.3 Mengenal Allah melalui pengenalan terhadap salat lima waktu
2. Membiasakan akhlak terpuji
2.1 Membiasakan bersikap syukur nikmat, hidup sederhana, dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari
2.2 Membiasakan berakhlak baik ketika berpakaian, makan-minum, dan bersin dalam kehidupan sehari-hari
1. Memahami kalimat thayyibah (hamdalah), dan al-asma’ al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (hamdalah)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)
1.3 Mengenal Allah melalui pengenalan terhadap salat lima waktu
2. Membiasakan akhlak terpuji
2.1 Membiasakan bersikap syukur nikmat, hidup sederhana, dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari
2.2 Membiasakan berakhlak baik ketika berpakaian, makan-minum, dan bersin dalam kehidupan sehari-hari
3. Menghindari akhlak tercela
3.1 Menghindari sifat sombong melalui kisah masa kecil Nabi
Muhammad SAW
Kelas II, Semester 2
Kelas II, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4. Memahami kalimat thayyibah (tasbiih) dan al-asma’ al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’).
4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (tasbiih)
4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’)
5. Membiasakan akhlak terpuji
5.1 Membiasakan bersifat jujur, rajin, dan percaya diri
5.2 Membiasakan berakhlak baik ketika belajar, mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari
6. Menghindari akhlak tercela 6.1 Menghindari sifat malas melalui kisah masa remaja Nabi Muhammad SAW
Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (Subhaanallaah, Maasyaallah), al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, al-Haliim, dan al-Kariim)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Subhanallaah, Maasyaallah)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, al-Haliim, dan al-Kariim)
2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah 2.1 Mengenal malaikat-malaikat Allah
3. Membiasakan akhlak terpuji
4. Memahami kalimat thayyibah (tasbiih) dan al-asma’ al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’).
4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (tasbiih)
4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’)
5. Membiasakan akhlak terpuji
5.1 Membiasakan bersifat jujur, rajin, dan percaya diri
5.2 Membiasakan berakhlak baik ketika belajar, mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari
6. Menghindari akhlak tercela 6.1 Menghindari sifat malas melalui kisah masa remaja Nabi Muhammad SAW
Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (Subhaanallaah, Maasyaallah), al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, al-Haliim, dan al-Kariim)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Subhanallaah, Maasyaallah)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, al-Haliim, dan al-Kariim)
2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah 2.1 Mengenal malaikat-malaikat Allah
3. Membiasakan akhlak terpuji
3.1 Membiasakan sifat rendah hati, santun, ikhlas, dan
dermawan dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ismail
4. Menghindari akhlak tercela
3.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ismail
4. Menghindari akhlak tercela
4.1 Menghindari sikap bodoh, pemarah, kikir, dan boros
Kelas III, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Memahami kalimat thayyibah (ta’awudz), al-asma’ al-husna
(al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib dan al-Wahhaab)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (ta’awudz)
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib, dan al-Wahhaab)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (ta’awudz)
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib, dan al-Wahhaab)
6. Beriman kepada makhluk gaib selain Malaikat.
6.1. Mengenal makhluk gaib selain Malaikat (jin dan setan)
7. Membiasakan akhlak terpuji
7.1 Membiasakan sikap rukun dan tolong-menolong
7.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam kehidupan sehari-hari
8. Menghindari akhlak tercela
6.1. Mengenal makhluk gaib selain Malaikat (jin dan setan)
7. Membiasakan akhlak terpuji
7.1 Membiasakan sikap rukun dan tolong-menolong
7.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam kehidupan sehari-hari
8. Menghindari akhlak tercela
8.1 Menghindari sifat khianat, iri, dan dengki melalui kisah
kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (inna lillaahi wa innaa ilaihi
rajiuun) dan al-asma’ al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan
al-Hakam)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (inna lillaahi
wa innaa ilaihi rajiuun)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)
2. Beriman kepada kitab-kitab Allah
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)
2. Beriman kepada kitab-kitab Allah
2.1 Mengenal kitab-kitab Allah
3. Membiasakan akhlak terpuji
3.1 Membiasakan sikap hormat dan patuh dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Membiasakan sikap tabah dan sabar dalam
menghadapi cobaan melelui kisah Mashithah
4. Menghindari akhlak tercela
3.2 Membiasakan sikap tabah dan sabar dalam
menghadapi cobaan melelui kisah Mashithah
4. Menghindari akhlak tercela
4.1 Menghindari akhlak tercela melalui kisah Tsa’labah
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Memahami kalimat thayyibah (assalaamu’alaikum) dan
al-Asma’ al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al- Latiif)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (assalaamu’alaikum)
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-Asma’ al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al- Latiif)
6. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (assalaamu’alaikum)
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-Asma’ al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al- Latiif)
6. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah
6.1 Mengenal Rasul dan Nabi Allah
7. Membiasakan akhlak terpuji
7. Membiasakan akhlak terpuji
7.1 Membiasakan akhlak sidik, amanah, tablig, fatanah dalam
kehidupan sehari-hari
7.2 Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman dalam kehidupan sehari-hari
7.3 Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima Rasul Ulul Azmi
8. Menghindari akhlak tercela
7.2 Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman dalam kehidupan sehari-hari
7.3 Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima Rasul Ulul Azmi
8. Menghindari akhlak tercela
8.1 Menghindari sifat munafik dalam kehidupan sehari-hari
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (Alhamdulillaah dan Allahu Akbar), al-asma’ al-husna (al-Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)
1. Memahami kalimat thayyibah (Alhamdulillaah dan Allahu Akbar), al-asma’ al-husna (al-Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Alhamdulillaah
dan Allahu Akbar)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)
2. Beriman kepada hari akhir (kiamat)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)
2. Beriman kepada hari akhir (kiamat)
2.1 Mengenal adanya hari akhir (kiamat)
3. Membiasakan akhlak terpuji
3. Membiasakan akhlak terpuji
3.1 Membiasakan sikap optimis, qanaah, dan tawakkal dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan tempat umum
3.2 Membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan tempat umum
4. Menghindari akhlak tercela
4.1 Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah, dan putus asa dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah, dan putus asa dalam kehidupan sehari-hari
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Memahami kalimat thayyibah (tarji’) dan
al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit)
al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (tarji’)
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii)
6. Membiasakan akhlak terpuji
6.1 Membiasakan sikap teguh pendirian dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari
6.2 Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat
7. Menghindari akhlak tercela
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii)
6. Membiasakan akhlak terpuji
6.1 Membiasakan sikap teguh pendirian dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari
6.2 Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat
7. Menghindari akhlak tercela
7.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir dan
serakah melalui kisah Qarun
Kelas VI, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal kalimat thayyibah (astaghfirullaahal‘aziim) dan al-asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (astaghfirullaahal‘aziim)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)
1. Mengenal kalimat thayyibah (astaghfirullaahal‘aziim) dan al-asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (astaghfirullaahal‘aziim)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)
2. Beriman kepada takdir Allah
2.1 Mengenal adanya Qada dan Qadar Allah (takdir)
3. Membiasakan akhlak terpuji
3. Membiasakan akhlak terpuji
3.1 Membiasakan sifat tanggung jawab, adil dan bijaksana
dalam kehidupan sehari-hari
4. Menghindari akhlak tercela
4. Menghindari akhlak tercela
4.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat marah, fasik,
murtad
Kelas VI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Mengenal kalimat thayyibah (taubat), dan al-asma’
al-husna (al-Ghafuur, ash- Shabuur dan al-Haliim)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (taubat)
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Ghafuur, al-Afuwwu, ash- Shabuur dan al-Haliim)
6. Membiasakan akhlak terpuji
6.1 Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Adam AS
6.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap binatang dan tumbuhan dalam hidup sehari-hari.
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (taubat)
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Ghafuur, al-Afuwwu, ash- Shabuur dan al-Haliim)
6. Membiasakan akhlak terpuji
6.1 Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Adam AS
6.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap binatang dan tumbuhan dalam hidup sehari-hari.
- Analisis
Terhadap Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
Dari kajian kurikulum mata pelajaran Akidah Akhalak pada
Madrasah Ibtidaiyah, kami menganalisis dan menghasilkan beberapa analisis yang
meliputi:
1)
Pendekatan
pembelajaran
Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa struktur kurikulum
Madrasah Ibtidaiyah kegiatan pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak pada
kelas I dan III dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik. Sedangkan
pada kelas IV sampai VI kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan mata pelajaran.
Pembelajaran tematik merupakan implementasi dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dasar pertimbangan pelaksanaan pembelajaran
tematik ini merujuk pada tiga landasan, yaitu: landasan filosofis, psikologis,
dan yuridis.
Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.
Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.
Pembelajaran tematik dikemas dalam suatu tema atau bisa
disebut dengan istilah tematik. Pendekatan tematik ini merupakan satu usaha
untuk mengintegrasikan pengetahuan, kemahiran dan nilai pembelajaran serta
pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan kata lain pembelajaran
tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta
didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini
berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill)
sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori
pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang
menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada
kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by
doing).
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini
bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama
peserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.
Tema dalam pembelajaran tematik menjadi sentral yang harus dikembangkan. Tema
tersebut diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1) peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema
tertentu,
2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan
mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang
sama;
3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan;
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan
mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik;
5) Peserta didik lebih mampu merasakan manfaat dan makna
belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6) Peserta didik mampu lebih bergairah belajar karena dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam
satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua
atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,
pemantapan, atau pengayaan.
Dari pemaparan di atas kami menganalisis bahwa pendekatan
pembelajaran tematik itu sesuai diterapkan untuk pembelajaran Madrasah
Ibtidaiyah karena dapat memberikan pemahaman peserta didik secara menyeluruh.
2)
Substansi
kurikulum mata pelajaran Akidah Akhlak pada Madrasah Ibtidaiyah
SK : Membiasakan akhlak terpuji dan Menghindari akhlak
tercela.
Kami menganalisis pada standar kompetensi tersebut lebih
menekankan kepada pendidik untuk memberikan contoh tauladan yang baik kepada
peserta didik pada saat guru memberikan materi pemebelajarannya. Tidak hanya
dalam lingkup lembaga pendidikan tetapi juga pada saat di luar lembaga
pendidikan tersebut. Proses pembelajaran ini disebut metode modeling (teladan)
dan etika yang baik. Dalam konteks ini pendidik melakukan sesuatu sebelum
menyuruh orang lain (siswanya) melakukan sesuatu itu sebagai bentuk pemodelan,
sehingga orang lain (siswanya) pun akan dapat mengikuti dan mencerna dengan
mudah sebagaimana yang mereka lihat dari seorang pendidik.
KD: Menghafal enam rukun iman, menghafal dua kalimat
syahadat.
Pada kompetensi dasar ini tidak sesuai dengan pendekatan tematik yang lebih menekankan pada pemahaman materi daripada menghafal. Maka dari itu kami menganalisa alangkah baiknya jika pendidik menggunakan metode mengulang-ulang materi. Hal ini dilakukan untuk memperkuat bobot materi yang disamapaikan pendidik untuk mengingatkan peserta didik perihal pentingnya kandungan materi yang disampaikan tersebut, sehingga mereka dapat lebih memahami dan mengingatnya.
Pada kompetensi dasar ini tidak sesuai dengan pendekatan tematik yang lebih menekankan pada pemahaman materi daripada menghafal. Maka dari itu kami menganalisa alangkah baiknya jika pendidik menggunakan metode mengulang-ulang materi. Hal ini dilakukan untuk memperkuat bobot materi yang disamapaikan pendidik untuk mengingatkan peserta didik perihal pentingnya kandungan materi yang disampaikan tersebut, sehingga mereka dapat lebih memahami dan mengingatnya.
SK : Memahami kalimat thayyibah.
Pada standar kompetensi ini peserta didik ditekankan untuk
memahami beberapa kalimat thayyibah. Jadi solusi yang sesuai di sini adalah
pendidik menggunakan metode media teks, yaitu dengan cara dikombinasikan dengan
metode index card match (mencari jodoh kartu tanya jawab) yaitu dengan cara
menuliskan pertanyaan dan jawabannya kemudian dibagikan kepada semua siswa
secara acak, kemudian bagi siswa yang memperoleh pertanyaan untuk membacakannya
dan bagi siswa yang memperoleh jawabannya untuk mencocokkan dengan pertanyaan
yang dibacakan.
IV. SIMPULAN
V. PENUTUP
V. PENUTUP
Daftar Pustaka