Biografi M. Syakur Sf.
Nama Lengkap (Ijazah, KTP, & SIM): M. SYAKUR
Nama panjang (Pasport & amp; Bank): Mahlail Syakur Sf. (MS2F), Drs., H., M.Ag..
Tempat &
Tgl. Lahir : Demak, 28 Mei 1965
Nama Ayah : Sapar bin Hasan
Saddani
Nama Ibu : Nur Hamah binti
Musytari
Nama Isteri : Dra. Umadah binti
Abdul Barri
Nama Anak : 1. Mawarda
Alistinafia Ningtyas
2.
Usaila Raunaquel Batta
3.
Laynufar Silsilia Alhila
Tempat Kerja :
PPs./ Fakultas Agama Islam – Universitas Wahid Hasyim Semarang
Alamat Kantor : Jl. Menoreh Tengah X / 22 Sampangan Semarang
Nomor Telp. Kantor :
024-8315785 - (fax): 024-8315785 - 8505681
Alamat Rumah :
Pontren Darus Sa’adah Ngembalrejo (Rt
02 Rw VI) Kudus Jawa Tengah, 59322
e-mail :
syakur_cahkudus@yahoo.co.id
Nomor Mobile Phone :
081326789779
Pendidikan
Formal : 1. SD Negeri Serangan Bonang Demak (Lulus tahun 1972)
2. SMP Pemda Bonang Demak (Lulus tahun 1981)
3. MA NU Raudlatul Mu’allimin Wedung Demak (Lulus tahun 1986)
4. Program Studi PAI (S1) Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang (Lulus tahun 1993)
5. Pemikiran Pendidikan Islam, Pascasarjana IAIN
Walisongo Semarang (Lulus tahun 2004)
6. Jurusan Tafsir-Hadits (Doktoral/ S3), Program
Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya (Masuk tahun 2007).
Pendidikan
Informal:
1.
Pondok Al-Qur`ân Miftahul ’Ulum (Pengasuh: K. Abdul Hadi) Serangan Bonang Demak
2. Madrasah Diniyyah Serangan Bonang Demak
3. Pontren AS-SYARIEF (Pengasuh: K. Nawawi Ali) Serangan Bonang Demak
4. Pontren AL-IBRIEZ (Pengasuh: K. Achmad Hamdan Manshur) Serangan Bonang Demak
5. Pontren RAUDLATUS SALIKIN (Pengasuh: K. Ali Mukarrom) Buko Wedung Demak
6. Pontren AL-KHADLIR Randugarut Tugu Semarang
7. Pendidikan Kader Mufassir (PKM) di Pusat Studi al-Qur`ân (PSQ) Ciputat-Jakarta
Karya Tulis/ Buku:
1. Ngaji Jurumiyah (manuskrip, 1981);
2. Permata Ilmu Nahwu, terj. Matan al-Ajurumiyyah karya Abdullah as-Shanhaji (Solo:
Ramadhani, 1989);
3. Kamus Arab-Indonesia
(Solo: Ramadhani,
1989);
4. Pendidikan Agama
Islam untuk SMU (Solo: Cempaka Putih, 1994);
5. Dasar-Dasar Ilmu
Nahwu (Kudus: Mawar, 1994);
6. Wazan-Wazan Jama’ Taksir Disarikan dari Alfiyah ibn Malik (Kudus: Mawar, 1996);
7. Wasiat Nabi kepada
Ali (tidak diterbitkan);
8. Filsafat Islâm (diktat untuk mahasiswa, 1997);
9. ‘Ulum al-Qur`ân (Semarang:
PKPI2, 2001, 2003, 2005, 2007, 2008, terbitan V);
10. Pengajaran
Bahasa Arab (Semarang: PKPI2, 2002);
11. Pendidikan
Agama Islam untuk
SMA (Solo: Cempaka Putih,
2004);
12. Nasikh-Mansukh
dalam al-Qur`an (Semarang:
PKPI2, 2004);
13. Tahlil dan Pemberdayaan Ummat (Semarang: PKPI2, 2005);
14. Bimbingan Ibadah (Kudus: KPPN, 2005);
15. ‘Ulum al-Hadits (Kudus: MASEIFA Jendela Ilmu, 2009);
16. Habbah Sawda` : Obat menurut Nabi (Kudus: MASEIFA Jendela Ilmu, 2009);
17. Asma` Allâh
al-Husna dan Istighatsah (Kudus: MASEIFA Jendela Ilmu, 2010);
18. Memahami
Filsafat Pendidikan Islâm (Kudus: MASEIFA Jendela Ilmu, 2010);
19. Haidl dan
Istihadlah: Problem Wanita dan Solusinya (Kudus:
MASEIFA Jendela Ilmu, 2011);
20. Sembilan Tokoh
Pendidikan (Kudus:
MASEIFA Jendela Ilmu, 2011);
21. Tafsir
Kependidikan: Menelusuri Jejak Kisah al-Khadlir dalam al-Qur`an (Kudus: MASEIFA Jendela Ilmu, 2012).
Tulisan di Jurnal/ Koran:
1.
Bismillah (Puisi,
Citra, vol. 2, no. 1, 1990)
2.
Tanpa Kata (Puisi,
Edukasi, vol. 3, no. 2, 1991)
3.
Aspek Pendidikan dalam
Kisah al-Khadlir (jurnal Istiwa`, vol. 8, no. 2, Maret, 1998)
4.
Sepuluh Tahun Majalah
Edukasi (jurnal Edukasi, Mei 1999)
5.
mBah Dhudho Bagi-bagi
Rejeki (harian Gempar Pos, Semarang, Desember 2000)
6.
Konsep Pendidikan dalam
Kisah al-Khadlir (jurnal PEI, vol. 1, no. 1, Maret 2003)
7.
Penelitian dalam
Ilmu-Ilmu ke-Islâm-an (jurnal PEI,
vol. 1, no. 2, Nopember 2003)
8.
Metode Kodifikasi Hadits
(jurnal PEI, vol. 3, no. 1, Maret 2005);
9.
Yang Toleran dari
Ahlussunnah wal-Jama’ah (jurnal PEI, vol. 4, no. 1, Maret 2006);
10.
Metode Studi Islâm:
Problematika dan Solusinya dalam Pengajaran Tafsir-Hadits di PTAIS (jurnal Academia,
vol. 2, no. 2, September 2007);
11.
Perspektif Pelestarian
Lingkungan Hidup dalam Islâm (jurnal Mediagro, vol 4, no. 1, April 2008);
12.
Relasi Murid-Guru (jurnal
PEI, vol. 5, no. 2, Maret 2008);
13.
“Konsep Pendidikan
al-Qur`ân” dalam Amdjad al-Hafidh, Sistem Pendidikan menurut al-Qur`ân,
(Semarang: PKPI2, 2008);
14.
Teori Perkembangan dalam
al-Qur`ân (jurnal MAGISTRA, vol. 1, no. 1, Maret 2010);
15.
Wanita dalam Perspektif
Hadits (jurnal TASAMUH, vol. 1, no. 1, Maret 2010);
16.
NU dan Kajian Hadits
(jurnal HERMENEUTIKA, April 2012).
Karya Penelitian:
1.
Metode Mengajar Aqidah dalam Kisah al-Khadlir (skripsi, 1993)
2.
Pemikiran
Kependidikan Abu al-A’la al-Maududi (Penelitian, 2003)
3.
Aspek Pendidikan
dalam Kisah al-Khadlir (Tesis, 2004);
4.
Menelaáh al-Asma`
al-Husna (makalah, 2008).
5.
Konsep Teori
Perkembangan dalam al-Qur`ân (Makalah, 2009)
6.
Kitab al-Arba’un
karya K. Mahfudh Termas (Penelitian, 2010)
Pengalaman Pekerjaan & Jabatan:
1. Mengajar ilmu Sharf di Pontren
al-Ibriez Serangan Bonang Demak (1983-1985)
2. Guru di MTs. NU
Raudlatut Thalibin Bonang Demak (tahun 1986)
3. Guru di SMA Negeri
Rantau Rasau Nipah Panjang Jambi (1986-1987)
4. Guru Privat Bahasa Arab
di Lingkungan IAIN Walisongo Semarang (1987-1995)
5. Guru Bahasa Arab di Lembaga
Pendidikan Fajr Islam Semarang (1989-1995)
6. Pengasuh Baca al-Qur`ân
(Mingguan) bagi karyawan Bank BNI 1946 Wilayah Semarang (sejak tahun 1989)
7. Guru di MTs. Mathla’ul
Anwar Tanjungsari Pemalang (1990-1992)
8. Guru di MTs. Taqwal Ilah
Meteseh Semarang (1992-1993)
9. Tenaga Pengajar di
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (1993-1994)
10. Guru di MTs. & MA NU
Raudlatul Mu’allimin Wedung Demak (1993-2000)
11. Tenaga Pengajar di
Fakultas Tarbiyah IIWS Semarang (1996-2001)
12. Tenaga Pengajar di
Program Pasca Tahfidh IIQ Wonosobo (1996-1998)
13. Pengasuh (Temporal) bagi
para guru TPQ al-Falah Ngembalrejo Kudus (sejak tahun 1997)
14. Dosen Tetap di FAI Universitas
Wahid Hasyim Semarang (2000- sekarang)
15. Kabag Akademik &
Kemahasiswaan di Universitas Wahid Hasyim Semarang (2000- 2002)
16. Ketua Program Studi PAI
di Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang (2002-2005)
17. Dekan Fakultas Agama
Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang (1 Maret 2005 - 29 Februari 2009)
18. Pengasuh di Pesantren
Darus Sa’adah Ngembalrejo Kudus (2002-sekarang)
19. Pengasuh di Pesantren
Luhur Wahid Hasyim (sejak tahun 2002)
20. Penceramah (Rutin) di
Masjid KPPN Kabupaten Kudus (sejak tahun 2005)
21. Pengasuh (Rutin) pada
Acara Penyejuk Kalbu di RRI Semarang (sejak tahun 2006)
22. Dosen Program
Pascasarjana UnWaHas Semarang (2010- sekarang)
23. Ketua Program Studi
Magister PAI di Program Pascasarjana Universitas Wahid Hasyim Semarang (2011- 2012);
24. Asisten Direktur Program
Pascasarjana Universitas Wahid Hasyim Semarang (dilantik pada/ sejak tanggal 28 Mei 2012 - …).
Pengalaman Organisasi & Jabatan:
1. Anggota IPNU Ranting
Serangan Bonang Demak (sejak tahun 1981)
2. Wakil Ketua OSIS MTs. & MA
NU Raudlatul Mu’allimin Wedung Demak (1984/1985)
3. Anggota Racana Walisongo
Semarang (sejak tahun 1987)
4. Anggota PMII (sejak tahun 1987)
5. Pengurus PMII Rayon
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (1988/1989)
6. Pengurus PMII Komisariat
Walisongo Semarang (1989/1990)
7. Ketua Lembaga
Perotakan (LPO) Senat Mahasiswa FT IAIN Walisongo Semarang (1990/1991)
8. Ketua Badan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) FT IAIN Walisongo (1991/1992)
9. Ketua Ikatan Mahasiswa
Demak di Semarang (1990/1991)
10. Staf Redaksi Jurnal Edukasi (CITRA) FT IAIN Walisongo
Semarang (1991/1993)
11. Anggota Dewan Redaksi
majalah Edukasi FT IAIN Walisongo Semarang (1992/1994)
12. Sekretaris Ranting NU
Ngembalrejo Kudus (1998/2003)
13. Sekretaris Majlis Wakil
Cabang NU Kecamatan Bae Kudus (1998-2003)
14. Jurnalis GEMPAR Pos
Semarang (2000-2003)
15. Pimred Jurnal PEI
Universitas Wahid Hasyim (2003/2005)
16. Direktur Eksekutif MPEC
Institute (2004-2009)
17. Anggota/ Pengurus MP3A
Jawa Tengah (2007-2010)
18. Direktur Penerbit
MASEIFA Jendela Ilmu Kudus (2007 - sekarang)
19. Wakil Katua Jam’iyyah
Tahlil-Yasin di RT 02/VI Ngembalrejo Kudus (1998-2009)
20. Katua Jam’iyyah
Tahlil-Yasin di RT 02/VI Ngembalrejo Kudus (2009-sekarang)
21. Pimpinan Umum Jurnal
MAGISTRA Universitas Wahid Hasyim (2010- sekarang)
22. Pimred Jurnal TASAMUH
Universitas Wahid Hasyim (2010-sekarang)
23. Anggota Badan Pelaksana
Pendidikan NU Ngembalrejo Kudus (2010-sekarang)
********
MS2F
Catatan kecil:
Aku berasal dari keluarga petani
yang tinggal di desa (Serangan Bonang Demak Jawa Tengah).
Aku punya dua kakak perempuan (Tulus Sayukti dan Siti Rahayu) dan satu adik perempuan (Zumrotun Nur).
Semasa kecil aku dimanja oleh orangtuaku. Kemana pun mereka pergi aku selalu diajak, baik bertamu maupun pergi ke kota. Sebagaimana sikap anak kecil pada umumnya aku pernah/ sering menangis di depan/ teras rumah untuk mengekspresikan kekecawaanku karena tidak diajak oleh ayah pergi ke kota.
Bersama ayah aku pernah menyaksikan parahnya kerusakan akses jalan menuju kota Demak ketika itu (sebelum sekolah) manakala aku diajak oleh ayah ke kota dengan naik sepeda (duduk di depan di atas kursi rotan dengan kedua kakiku diikat).
Kerusakan jalan antara pertigaan Jatirogo dan Cempan/ Bonangrejo di awal tahun 1970-an itu sangat parah hingga ayahku harus menuntut sepeda melalui pinggir jalan hingga dekat dengan depan rumah warga.
Semasa kecil suka bermain di sungai (berenang dan main perang-perangan).
Pada suatu hari hujan rintik-rintik aku (sebelum sekolah) main di sungai. Pada saat bersamaan aku yang sedang terlepas dari perhatian orangtua karena kesibukan mereka mengawasi kinerja para tukang yang sedang mengerjakan pembangunan rumah, diajak oleh seorang pedagang kerbau (Pak Mustamir) untuk menaiki kerbau di sungai menuju luar desa hingga jalan raya.
Hari semakin sore dan kedua orangtuaku bingung manakala aku belum pulang. Setelah dicari ke mana-mana tidak ditemukan, maka feeling ayah menemukan kecerdasannya sebagai orangtua, yaitu beliau ingat bahwa aku suka main di sungai. Maka segera dilacak jejak perjalanan Sang Pedagang tadi. Akhirnya aku pun ditemukan bersamanya.
Pada saat bermain dengan teman-teman aku pernah berimajinasi jalan-jalan di hutan yang banyak buah-buahan. Imajinasi tersebut menjadi kenyataan, yaitu hidup bersama saudara-saudara di daerah transmigrasi di desa Rantau Rasau kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Jambi pada tahun 1986-1987.
Belajar membaca al-Qur`an aku alami di pesantren desa di bawah asuhan Bapak K. Abdul Hadi yang hanya diterangi lampu Senthir. Beliau punyai asisten sekaligus penggembala kerbau kyai (namanya Rohadi) yang sangat terampil membaca al-Qur`an. Aku sempat terheran dibuatnya karena ia mampu membacanya dari arah terbalik. Di bawah bimbingan Bapak K. Abdul Hadi aku berhasil mengkhatamkan al-Qur`an dan mampu menghafal surat ad-Dluha hingga surat an-Nas ketika masih duduk di kelas V SD.
Sebagaimana anak kecil sekarang aku sempat dibelikan sepeda beroda tiga. Namun aku menikmatinya hingga kelas IV SD.
Sejak kelas V SD aku sering tidur di langgar bersama teman-teman. Ketika itu anak sekolah belum terbiasa belajar/ mempelajari ulang materi pelajaran di rumah. Tradisi anak-anak (terutama anak lak-laki dan sedikit anak perempuan) setiap malam (terutama terang bulan) setelah belajar mengaji adalah dolanan seperti Slodor, Jangkraegang, dan lainnya hingga larut malam.
Aku dikhitan ketika duduk di kelas VI dengan upacara khataman dan diarak dengan menaiki Kuda Sembrani bak "Raja Kecil" diiringi hiburan kesenian "Barongan".
Setelah tamat SD aku belajar di SMP Pemda Bonang. Di kelas 1 aku belajar selama 1,5 tahun (Januari 1978 sd. Juni 1979) berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan Fuad Hasan. Dengan demikian aku lulus dari SMP pada tahun 1981 (bulan Mei) dengan melewati 3,5 tahun.
Selama belajar di SMP aku berlatih mandiri dengan mengikuti kerja di sawah seperti matun, ani-ani (derep), dll., terutama hari-hari libur, tidak masuk sekolah.
Setamat dari SMP waktu lebih banyak aku gunakan mengikuti ayah bekerja di sawah orang seperti membajak dan menggaru selama dua musim (dua tahun). Maka aku juga punya keterampilan untuk pekerjaan tersebut.
Pada pertengahan tahun 1983 melanjutkan sekolah di MA NU Raudlatul Mu'allimin Wedung setelah dua tahun istirahat. Akan tetapi sejak tahun 1981 aku mulai nyantri di Pontren Al-Ibriez yang diasuh oleh Bapak K. A. Hamdan Manshur setelah nyantri kalong dua tahun di pesantren As-Syarif di bawah asuhan Bapak K. Nawawi Ali. DI Pesantren Al-Ibriez aku mempelajari ilmu Nahwu (Grmatika) melalui kitab al-Ajurumiyyah, al-'Amrithi, dan Alfiyah ibni Malik (1981-1985), dan ilmu Sharaf (Sintaksis) melalui kitab Nadhm Maqshud dan al-Kailani melalui program Kilatan (Posonan) di bulan Ramadlan.
Dengan pengalaman belajar sekitar 2,5 tahun aku didaulat oleh teman-teman untuk memberi pelajaran ilmu Sharaf di pesantren. Ketika itu aku sedang duduk di kelas II MA.
Di kelas 1 MA kami (siswa pa) pernahmeninggalkan
suatu pelajaran beberapa kali sebagai protes agar guru pengampunya
diganti. Setelah kami dipertemukan dengan Kepala Madrasah maka guru
pelajaran akhirnya diganti dan kami pun aktif belajar kembali. Pengalaman menarik lainnya adalah berdiskusi bersama teman-teman tentang materi pelajaran.
Selama belajar di MA aku juga mempelajari berbagai ilmu termasuk bidang organisasi (OSIS dan Pramuka), keterampilan (nelayan dan dagang), dan olahraga beladiri (Lemkari).Maka sejak kelas 1 aku telah bergabung di OSIS dan menjadi pengurus, dan ketika di kelas 2 aku ikut memimpin OSIS MTs. & MANU meskipun hanya terpilih sebagai wakil ketua karena alasan rumahnya jauh. Itulah "politik". Karena kegiatan tersebut aku sempat meminjam kendaraan bermotor Vespa milik Pak Dhori, B.A., dan vespa milik Pak Tiyo yang malah menabrak rumah mBah Khozin hingga sedikit rusak bagian depan motor, karena belum terampil mengendarai, cuma bermodal berani alias nekad.
Gara-gara menjadi Wakil Ketua OSIS aku pernah memperoleh kepercayaan untuk memberikan ceramah di depan peserta upacara Senin (siswa-siswi MTs. & MA) di madrasahku tercinta. Materinya seputar Urgensi Ilmu dan Kewajiban Menuntutnya.
Sejak
kelas 1 MA aku juga mulai memberikan ceramah keagamaan di beberapa
forum Remaja Masjid dan Majlis Ta'lim, hingga aku memperoleh banyak
permohonan untuk pengajian pada hari besar Islam. Bahkan aku diminta
memberikan ceramah untuk Kuliah Shubuh di tengah lapangan pada Jambore
tingkat kecamatan Wedung pada bulan Agustus 1984 dan tahun 1985. Kecuali
itu aku mendapat kepercayaan untuk berpidato bahasa Arab mewakili siswa
yang ditinggalkan dalam rangka Muwada'ah kakak kelas.
Selama belajar di MA aku tidak pernah membeli/ punya buku pelajaran kecuali Bahasa Arab dan Matematika. Salah satu alasannya adalah tidak punya uang karena uang saku dari ibu hanya Rp 50/ hari, bahkan terkadang diberi.
Punya buku Bahasa Arab karena aku menyukainya, dan punya buku Matematika karena aku merasa sulit mengikutinya. Kecuali itu aku selalu membawa satu buku tulis cap Banteng berisi 18 lembar untuk semua pelajaran pada setiap hari dan membawa tas yang aku bikin sendiri dari bahan kain teteron.
Selama belajar di MA aku sering mendapat teguran dari guru pelajaran karena sering terlambat masuk kelas terutama pada jam pertama. Kecuali itu aku mendapat hukuman karena tidak mengerjakan PR terutama pelajaran Matematika karena tidak ada waktu mengerjakan di samping tidak mampu mengikuti pelajaran tersebut. Bahkan tidak jarang mendapat hukuman dari Kepala Madrasah berupa "berdiri beberapa saat di tengah halaman madrasah yang panas". Keterlambatanku datang ke madrasah terutama di musim rendheng adalah karena aku harus ikut membantu kerja ayah (membajak / nggaru) di sawah sebelum sekolah di samping tempat tinggalku yang jauh dari madrasah (sekitar 4 km).
Ketika mengawali kelas 3 MA aku meninggalkan pesantren al-Ibriez dan mulai nyantri sebagai santri pertama di Pesantren Raudlatus Salikin Buko Wedung di bawah asuhan al-Mukarram K. Ali Mukarrom. Pesantren ini menjadi tempat Tawajuhan oleh para pengamal Thariqah setiap hari Selasa. Sejak aku masuk, pelajaran Kitab Kuning dan Tadarrus al-Qur`an pun dimulai. Tidak kurang dari setengah tahun bimbingan baca al-Qur`an yang diasuh oleh al-Ustadz Ali Hafidh al-Hafidh telah diikuti oleh lebih dari 50 santri.
Memperhatikan kondisi perjalanan ke madrasah setiap hari yang masih sulitnya kendaraan/ transportasi umum maka aku sempat bercita-cita ketika masih di kelas 2 untuk menjadi "Kusir Dhokar/ Deliman)" dengan mempunyai kuda dan kendaraannya sendiri, meskipun ketika masih di kelas 1 pernah membayangkan alangkah senangnya jadi "mahasiswa" manakala mengikuti ceramah halal bihalal yang diselenggarakan oleh peserta KKN dari IAIN Walisongo Semarang di Gedung Bioskop Wedung, bahkan mengkhayal seandainya jadi DOSEN..
Ujian Akhir kami songsong dengan "belajar berkumpul" bersama teman-teman selama di tempat kos, yaitu masak-masak dan ngobrol sambil makan jajan setiap malam, dan bukan menyongsong dengan "belajar bersama". Kami memahami, jika pagi hari menghadapi ujian maka pikiran harus fresh dan tidak boleh stress, sedangkan "belajar" menjelang ujian membuat orang tertekan. Prinsip dalam belajar adalah 1 x 5 > 5 x 1.
Akhirnya masa-masa di MA aku lalui dengan perolehan ranking 1 pada setiap semester kecuali untuk semester IV. Dengan prestasi tersebut aku memperoleh seragam sekolah setiap tahun.
Setamat dari MA aku bergabung dengan masyarakat kampung untuk mendirikan MTs. NU Raudlatut Thalibin. Sambil mengajar di madrasah tersebut aku mengikuti tes ujian masuk di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Pengumuman pun datang dan aku dinyatakan "DITERIMA", tetapi kondisi berbicara lain. Aku pun tidak mampu membayar Registrasi meskipun sekitar Rp 70 ribu.Karena kegagalan tersebut masyarakat mulai menggunjing. Keadaanku dan keluargaku menjadi buah bibir.
Setelah bertahan beberapa bulan aku pun meninggalkan keluarga, desa, madrasah, bahkan teman-teman pada tanggal 27 Oktober 1986 untuk merantau ke Sumatera. Kota Jambi adalah tujuan akhir.
Setiba di tujuan pada malam Rabu aku singgah di keluarga Bapak Abdul Halim Bandar, dan kemudian diperkenalkan dengan Kepala Sekolah SMA Negeri Rantau Rasau, Bapak Puniran, SP., B.A.
Aku pun mulai mengajar di SMA tersebut pada hari Jum'at untuk kali pertama mengajar Bahasa Arab sebagai Kurikulum Lokal.
Aku dititipkan di kelarga Bapak Sodikun yang membuka Warung Makan di pasar, mertua Bapak Abdul Halim. Namun aku memilih bertinggal di pesantren yang diasuh oleh Bapak K. Muntashrif yang dekat dengan masjid.
Pengalaman pertama menjadi Imam shalat Tarawih adalah di masjid ini.
-------------------
Aku menuju kampus
untuk menuntut ilmu di bangku S3 program Doktor Tafsir Hadits IAIN Sunan
Ampel Surabaya untuk memenuhi pesan al-Qur`an bahwa "Allah tidak
berkenan mengubah kondisi kaum hingga mereka mengubahnya sendiri".
Sejak Awal Maret 2005 saya diberi amanat untuk memegang jabatan Dekan
Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang. Kini saya
bersama isteriku (Dra. Umada Ummu Mawarda) tersayang dan tiga anakku
(Anak-anak kami:
1. Mawarda Alistinafia Ningtyas, Usaila Raunaquel Batta, dan Laynufar
Silsilia Alhila) tinggal di Pontren Darus Sa'adah Ngembalrejo Kudus.
Sejak semester genap 2009/2010 aku ikut ngajar di Program Pasca Sarjana
Unwahas. dan sejak awal 2011 aku menjabat ketua program Magister PAI
Prpgram Pascasarjana Unwahas.
Saudara kandung: 1) Tulus Sayukti, 2) Siti Rahayu, dan
3) Zumrotun Nur (adik). Semuanya tinggal di desa kelahiranku.
Hp: 081326789779, email: syakur_cahkudus@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar